Jumat, 08 Juli 2011

GPS Belum Menjadi Fitur Standar Semua Mobil



INILAH.COM, Jakarta-Fitur sistem navigasi digital atau GPS masih belum menjadi fitur standar di mobil pada 2011.

Konsultan Senior Otomotif dan Transportasi Frost & Sullivan Asia Pasifik, Masaki Honda, mengatakan bahwa pasar navigasi mobil di Indonesia saat ini masih sangat kecil namun akan berkembang pesat menjelang tahun 2015 seiring dengan meningkatnya kesadarandan daya beli masyarakat.

Masaki menambahkan bahwa pasar navigasi mobil Indonesia didominasi oleh PND atau perangkat navigasi portabel (Portable Navigation Device). Sistem navigasi yang dipasang menyatu dengan perangkat audio di kendaraan (embedded) kemungkinan besar tidak dapat melakukan penetrasi lebih jauh di pasar karena harganya yang tinggi.

Ia menambahkan bahwa penggunaan perangkat navigasi asli dari pabrikan (original equipment /OE) dan yang dipasang di dealer masih belum menjadi hal yang umum di Indonesia dan kemungkinan belum akan menjadi sesuatu hal yang populer dalam waktu dekat.

Ia juga mencatat bahwa mobil mewah seperti Mercedes-Benz, BMW dan Audi tidak memiliki rencana untuk meluncurkan model yang dilengkapi sistem navigasi mobil menyatu dengan perangkat audio karena sebagian besar para pemilik mobil mewah umumnya memiliki supir yang sudah hafal jalan-jalan di kota mereka di Indonesia.

Masaki mencatat bahwa Garmin dan Mio merupakan pemain-pemain utama pasar navigasi di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 90%. Pemasok perangkat navigasi portabel mengharapkan adanya peningkatan permintaan pasar yang besar di masa depan.

Riset terbarudari Frost & Sullivan bertajuk Strategic Analysis of ASEAN Market for Navigation Systems, mengungkapkan bahwa sistem pasar navigasi mobil di empat negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand diharapkan akan tumbuh dengan laju pertumbuhan tahunan gabungan (Compound Annual Growth Rate) sebesar 33,5% (2009-2015) hingga mencapai1,7 juta unit pada tahun 2015.

Menurut Frost & Sullivan, khusus untuk pasar navigasi mobil di Indonesia kemungkinan bertumbuh pada laju pertumbuhan tahunan gabungan (Compound Annual Growth Rate) 29,1% (2009-2015) hingga mencapai 174.600 unit pada tahun 2015.

Masaki juga menambahkan bahwa perangkat navigasi portabel akan tetap menjadi sistem navigasi mobil yang paling populer dan menguasai lebih dari 95 persen dari total pasar navigasi di empat negara ASEAN karena harganya yang terjangkau dan multi fungsi.

“Fitur baru seperti layar 3 Dimensi dan tampilan persimpangan telah menjadi fitur standar di perangkat navigasi portabel. Penyedia perangkat sistem navigasi saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan sistem navigasi mobil, khususnya perangkat navigasi portabel, melalui media dan pameran, sehingga konsumen menjadi lebih sadar akan kemudahan sistem navigasi dalam mobil,” ujarnya.

Masaki juga mengatakan bahwa saat ini, perangkat navigasi portabel mendominasi pasar di Asia Tenggara karena harganya terjangkau.

Harga perangkat navigasi portabel diperkirakan akan mengalami penurunan dengan adanya penurunan harga suku cadang perangkat navigasi seperti chips, tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa ATPM (agen tunggal pemegang merk) mobil diprediksi akan meningkatkan produksi model kendaraan dengan sistem navigasi yang dipasang menyatu dengan perangkat audio, namun pasarnya akan tetap kecil, terutama karena harganya yang cukup tinggi.

“Dengan sistem navigasi yang dirakit menyatu dengan perangkat audio kendaraan yang menelan biaya 30 sampai 50 kali lebih tinggi dari perangkat navigasi portabel, produsen kendaraan urung menjadikannya sebagai spesifikasi standar, sehingga tingkat penetrasinyahanya 1,8 persendari total populasi mobil baru pada tahun 2009,” ujar Masaki.

Dia menambahkan bahwa perangkat navigasi portabel memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem navigasi yang menyatu dengan perangkat audio kendaraan embedded system, tidak hanya dari sisi biaya, namun juga dari sisi fungsi dan ketersediaan.

Masaki mencatat bahwa saat ini sistem navigasi masih dianggap sebagai kebutuhan sekunder oleh konsumen karena mereka merasa tidak membutuhkan sistem navigasi ketika mereka berkendara di jalan-jalan yang sudah mereka kenali.

Namun, informasi real time seperti kondisi jalan tol, kemacetan lalu lintas, kecelakaan, ketersediaan tempat parkir akan mengubah sistem navigasi menjadi kebutuhan primer seiring dengan kebutuhan pengendara untuk menggunakan sistem navigasi bahkan di jalan yang sudah mereka kenali.

Sumber

0 comments:

Posting Komentar