Senin, 01 Agustus 2011

GPS Bawaan Produsen Mobil Tidak Berguna di Yordania


AMMAN, KOMPAS.com - Setiap tahun 10.000 unit mobil dari Jepang, Amerika Serikat atau Eropa yang dijual di Yordania, ternyata seluruhnya dibekali dengan sistem navigasi global positioning system (GPS) bawaan pabrik (built-in). Sayang, fitur tersebutcuma pajangan karena tak bisa menggunggah (up load) peta Yordania. Pasalnya, peta tersebut tidak dijual dengan bebas dan dilindungi undang-undang hak cipta.

Satu-satunya badan yang punya wewenang peta negara tersebut adalah NAVTEQ, di bawah supervisi dan lisensi Pusat Geografis Kerajaan Yordania. Karena itu, pengguna mobil hanya bisa menggunakan GPS purna jual (personal navigation devices/PND) atau ponsel dan harus dibeli 165-500 dinar (Rp 2,1 juta-Rp 6,3 juta) plus pajak barang mewah 200 dinar (Rp 2,5juta) untuk setiap unit.

"Butuh waktu satu tahun bagi NAVTEQ memiliki peta Yordania dan sudah menghabiskan dana 1 juta dolar Amerika Serikat. Kami tak menjual peta ke publik umum," ujar Laith Hammo, Vice Presiden Arab Regional Company for Technology and Telecommunications, kepada The Jordan Times kemarin.

Kebijakkan yang terkesan kaku tersebut tetap dipegang teguh Kerajaan Yordania karena pengalaman yang terjadi pada 2004. Kala itu, NAVTEQ berhasil menciptakan peta negara-negara timur tengah dan dijual secara massal ke umum. Akibat yang tidak diperhitungkan, pembajakkan merajalela , perusahaan tak kunjung balik modal.

Nabil Rumman, Ketua Umum Asosiasi Investor di Yordania menambahkan, sedikitnya 60.000 mobil punya sistem navigasi built-in yang sudah masuk sejak 2005. GPS tidak punya peta Yordania.

Sumber

0 comments:

Posting Komentar