JAKARTA (Pos Kota) – Penyediaan park and ride atau taman parkir di daerah perbatasan hanya akan optimal jika diikuti dengan peningkatan layanan angkutan umum.
Pasalnya jika tidak demikian, pengamat transportasi, Darmaningtyas, pesimis upaya pemprov membendung arus kendaraan daerah mitra melalui pembangunan taman parkir ini akan berjalan maksimal. Hal ini berkaca dari taman parkir yang telah terbangun saat ini. Seperti taman parkir di Kalideres yang hingga kini masih sepi peminat.
“Banyak dari masyarakat enggan menintipkan kendaraannya karena belum maksimalnya layanan angkutan umum. Misalnya saja busway. Mereka masih harus mengantre di halte untuk menunggu kedatangan bus,” ujar Darmaningtyas, Senin (12/9).
Lebih lanjut Darmaningtyas, mengungkapkan dari hasil jajak pendapat yang dilakukannya pada dasarnya warga lebih memilih menggunakan angkutan umum dibanding mengendarai kendaraan pribadi. Asalkan sarana dan prasarana yang ada memadai menjangkau mobilitas warga. Demikian juga untuk warga daerah mitra seperti Bekasi, Tangerang, Depok dan Bogor.
Adapun taman parkir yang saat ini telah terbangun berada di Kalideres, dan Ragunan. Sedangkan pembangunan yang sama direncanakan akan dilakukan di Kampung Rambutan, Pulogebang dan Lebak Bulus.
Terkait peningkatan layanan busway, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengaku telah melakukan berbagai upaya. Utamanya terkait waktu tempu dan kedatangan antar bus di halte. Seperti sterilisasi busway dan penambahan armada. Tahun ini saja diungkapkan Pristono, pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp75 miliar untuk pengadaan 44 unit bus baru.
Hal teranyar yang dilakukan ialah melalui pemasangan alat canggih berupa Bus Tracking System (BTS) pada busway dan Area Traffic Control System (ATCS) di setiap persimpangan berupa peralatan Intelligent Transport System (ITS).
Untuk tahap awal sistem BTS ini baru diterapkan untuk 90 armada di koridor I (Blok M-Kota). “Mudah-mudahan pada Desember 2011 bisa dikembangkan ke beberapa koridor lainnya,” kata Pristono. BTS yang dilengkapi global positioning system (GPS) akan terhubung dengan ruang control di Gedung Dinas Teknis.
Dengan sistem BTS, kata Pristono, penumpang bisa lebih mudah melihat jadwal kedatangan bus pada layar digital yang ada di halte. Di sinilah, para penumpang busway diberi kepastian akan waktu kedatangan antarbus.
Sementara itu dari pantauan Pos Kota di Kampung Rambutan, tanah seluas 1.000 meter persegi yang rencananya akan dibangun taman parkir masih tampak melompong. Kepala Terminal Kampung Rambutan, Dwi Basuki, membenarkan lahan seluas ribuan meterpersegi nantinya akan digunakan sebagai taman parkir.
“Karena belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya, lahan tersebut saat ini banyak dimanfaatkan untuk memarkirkan mobil pengantar sayur dan taman bermain warga,” ujar Dwi.(guruh/dms)
0 comments:
Posting Komentar