Selasa, 11 Oktober 2011

Busway Makin Pintar dengan Dana Puluhan Miliar


Busway-id.wikipedia.org

OPERATOR Transjakarta terus melakukan pembenahan. Untuk mendongkrak layanannya, armada kebanggaan warga Ibu Kota ini dilengkapi dengan peralatan intelligent transport system (ITS). Teknologi ini dapat memantau dan mengatur perjalanan busway (bus tracking system).

Selain itu, persimpangan di Jakarta juga akan dilengkapi area traffic control system (ATCS) yang dapat mengontrol kepadatan lalu lintas di sekitar persimpangan.

Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menjelaskan sistem yang dikembangkan ini tidak hanya sebagai pusat pengawasan saja. “Tetapi juga melakukan langkah antisipatif dan reaktif terhadap kondisi lalu lintas di lapangan,” kata Fauzi, Selasa (23/8).

Dijelaskan Fauzi, sistem ini akan mengintegrasikan pengguna jalan, sistem transportasi, dan kendaraan melalui teknologi dan komunikasi. ITS secara otomatis akan memberikan suatu tindakan tertentu dalam mengatasi kondisi lalu lintas. Termasuk menerima perintah secara manual dari operator di Gedung Dinas Teknis Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, untuk mengatasi hal mendesak, penting, dan insiden di lapangan.

Pemprov mengeluarkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk membuat sistem canggih dalam bidang transportasi tersebut. Namun untuk tahap awal baru menggunakan anggaran sebesar Rp 6 miliar. Sistem ini akan memberikan informasi pilihan perjalanan, kinerja operasi jaringan jalan, keselamatan transportasi, dan produktivitas transportasi.

Gubernur menilai sistem ini memiliki banyak manfaat, seperti memberikan kepastian kepada para pengguna jalan. Terkait kondisi lalu lintas secara langsung (real time), informasi pengguna busway seperti informasi tingkat kedatangan antar bus (headway) di halte dan frekuensi perjalanan bus. “Pengendalian arus lalu lintas ini mampu mewujudkan transportasi umum yang lebih nyaman dan dapat diandalkan,” terangnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, mengakui kondisi Transjakarta memang masih jauh dari kata memuaskan. Untuk itu, dibuatlah sistem ini. Sebagai tahap awal, sistem BTS ini baru diterapkan untuk 90 armada di koridor I (Blok M-Kota).

"Mudah-mudahan pada Desember 2011 bisa dikembangkan ke beberapa koridor lainnya," kata Pristono. BTS yang dilengkapi global positioning system (GPS) akan terhubung dengan ruang control di Gedung Dinas Teknis.

Dengan sistem BTS, kata Pristono, penumpang bisa lebih mudah melihat jadwal kedatangan bus pada layar digital yang ada di halte. Di sinilah, para penumpang busway diberi kepastian akan waktu kedatangan. (wok)

0 comments:

Posting Komentar