Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)-google.co.id
JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) memberdayakan para pensiun yang menjadi nasabahnya agar dapat mengembangkan usahanya sehingga mereka dapat memberikan manfaat bagi keluarga. Tercatat dari rasio kredit macet BTPN sangat rendah yakni 1,2 persen yang membuktikan kredit mikro dan kecil sebenarnya mampu mendongkrak ekonomi.
"Kami tidak sekedar menyalurkan uang pensiun tetapi juga memberikan pelatihan kewirausahaan sehingga mereka tetap produktif pada usia pensiun," kata Komisaris Utama BTPN, Dorodjatun Kuntjoro Jakti di Jakarta, Selasa (5/7). Dorodjatun mengatakan, berbeda dengan bank penyalur pensiun lainnya, BTPN melalui program Pensiun Sehat Sejahtera ingin membuat pensiun tetap produktif.
Menurutnya, selama 2010 sebanyak 460 ribu nasabah pensiunan telah menikmati layanan PSS, serta sebanyak 20 persen diantaranya sudah memiliki bisnis sendiri. Dorodjatun yang didampingi Komisaris Independen BTPN Irwan Mahjudin Habsjah mengatakan, terdapat tiga pilar yang dipergunakan dalam program PSS.
Yang pertama, yakni pusat informasi yang menyajikan berbagai informasi kesehatan. Kedua, program konsultasi dengan menyelenggarakan dialog interaktif seputar kesehatan dan kesejahteraan secara reguler dengan menghadirkan narasumber ahli. Terakhir, menawarkan kesempatan untuk berusaha melalui pelatihan wirausaha.
"Pelatihan wirausaha ini ditujukan untuk membantu pensiun dan pra pensiun memulai dan mengelola usaha sendiri," kata Dorodjatun.
Dia mengaku BTPN memiliki dua program pemberdayaan, PSS ditujukan bagi pensiunan, serta capacity to grow ditujukan bagi nasabah mitra usaha rakyat. Nasabah MUR, lanjutnya, merupakan nasabah usaha kecil dan menengah yang menjadi target BTPN.
"Seperti halnya PSS, bagi nasabah MUR BTPN tidak sekedar memberikan kredit tetapi juga pelatihan terutama mengenai solusi keuangan, memajang barang dagangan yang baik, dan sebagainya," ujar dia.
Selama triwulan 1 2011, BTPN telah menyelenggarakan lebih dari 3 ribu aktivitas dan kelas pelatihan yang dinikmati lebih dari 100 ribu nasabah BTPN melalui 1.056 cabang BTPN yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Bagi nasabah MUR, BTPN telah menyelenggarakan 6.600 kelas pelatihan yang diikuti 100 ribu pelaku usaha mikro dan kecil. Dengan memadukan bisnis dan sosial BTPN mampu mendukung pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan.
Dorodjatun menunjuk, rasio kredit macet BTPN sangat rendah hanya 1,2 persen yang membuktikan kredit mikro dan kecil sebenarnya mampu mendongkrak ekonomi. "Dalam rangka menjangkau nasabah UMK BTPN menggunakan teknologi sistem penunjuk global (global position system/GPS) dan alat otorisasi untuk menyetujui aplikasi kredit nasabah," lanjutnya.
Dia menambahkan saat ini tercatat 11 juta potensi nasabah UMK yang dapat digarap melalui kredit Rp 3 juta sampai Rp 500 juta yang menjadi sasaran BTPN.
Perusahaan juga menjalin kerjasama dengan perusahaan asuransi agar dalam menjalankan bisnisnya pensiun mendapat perlindungan dari perusahaan asuransi. Tujuannya apabila pensiun nantinya meninggal maka langsung asuransi dapat dicairkan untuk menutup pinjaman yang telah diberikan. (vit)
0 comments:
Posting Komentar