Oleh: Andi Januar Jaury Dharwis *)
GAGASAN mengenai pentingnya menampilkan situasi terkini Kota Metropolitan Makassar kaitannya dengan fungsi peta kota, muncul saat penulis sedang berbincang dengan pelaku bisnis dan wisatawan asing pada suatu waktu di lounge hotel berbintang di sudut Jakarta.
Dalam diskusi itu, seorang jurnalis ibukota memperkenalkan penulis kepada para tamu tersebut. Jurnalis ini adalah penyaji informasi strategis tentang potensi investasi dan perdagangan di Indonesia, khususnya di beberapa kota besar di Indonesia.
Saat mereka mempertanyakan informasi terkini tentang aksesibilitas geografi Makassar, di benak penulis saat itu hanyalah peta manual Indonesia dan kota Makassar sebagai media untuk memamerkan Kota Makassar.
Ada pertanyaan tamu yang membuat penulis jadi terkesima: seberapa mutakhir dan detil peta itu? Kapan waktu terakhir diperbaharui? Siapa yang perbaharui? Dengan kata lain, apakah benar isinya menceritakan konteks dan kondisi Makassar saat ini?
Pertanyaan ini sederhana tetapi telak. Walau tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini telah tumbuh berjamuran warung internet, café dengan fasilitasi WiFi di setiap pelosok kota yang mempermudah akses informasi.
Akses informasi telah semakin terbuka dan bebas. Relasi antara penyedia informasi dan pemanfaat, di mana salah satunya adalah investor seperti dalam sektor perdagangan, parawisata, mitra bisnis telah sedemikian intens dan maju.
Tetapi pertanyaan tersebut di atas tetap valid, seperti seberapa aktual dan mutakhir peta dan data yang disiapkan. Sebab status kota dengan penyediaan informasi aktual maupun historis mestinya paralel.
Karena keterbatasan data dan peta yang penulis punyai, akhirnya penulis menawarkan peta Kota Makassar dari udara melalui aplikasi Google Maps dengan bantuan jaringan seluler atau hotspot. Tentu saja diketahui bersama bahwa walau foto udara dan peta besutan Google ini dirilis secara periodik namun cakupan waktunya sangat lama dan rentan bias, bisa semesteran atau tahunan.
Akibatnya, informasi kekinian serta posisi pasti masih diragukan akurasinya. Di peta itu Makassar tampil nyaris tanpa informasi detil tentang jalan dan pusat-pusat bisnisnya.
Merasakan bahwa data dan informasi terkini merupakan hal pokok dalam pelayanan ke publik penulis mencoba klik salah satu website resmi Pemerintah Kota Makassar (diklik tanggal 20 September 2011). Di situs Pemerintah Kota itu, tidak ada informasi detil tentang nama jalan, apalagi gambaran situasi kontemporer fungsi dan pelayanan publik resmi dan mempunyai legenda terkini, terbaru dan jelas sumbernya.
Di situs hanya menggambarkan laporan akhir, suatu "Rencana Tata Ruang Kota Makassar 2016" yang melingkupi 14 kecamatan dalam kota Makassar. Mulai dari peta administratif hingga jaringan jalan yang sayangnya tidak bisa divalidasi secara detil, sangat kecil dan nyaris tidak bisa dibaca.
Pembangunan Daerah
Di definisi akademik, secara sederhana peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. Menurut Wikipedia, peta dunia dari atlas modern pertama oleh Ortelius-Theatrum Orbis Terrarum (1570).
Atlas adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku, tetapi juga ditemukan dalam bentuk multimedia. Atlas dapat memuat informasi geografi, batas negara, statisik geopolitik, sosial, agama, serta ekonomi.
Fungsi peta menjadi penting sebagai pemandu para pengelana, pemanfaat dan penikmat keindahan dunia mulai dirasakan pada tahun 1595 saat Gerardus Mercator menerbitkan karyanya yang berjudul "Atlas, Sive Cosmographicae Meditationes De Fabrica Mundi ..." (Atlas, atau Deskripsi dari Dunia) (Duisburg, 1585-1595).
Dengan peta, pelancong datang mengelilingi dunia untuk berdagang. Dengan peta di tangan para turis, datang untuk menjajal keindahan suatu kawasan.
Dengan peta para investor datang menguji peruntungannya. Makassar sejatinya harus memperhatikan fungsi penting ini sebagai prasyarakat sebelum mempromosikan kekayaan sumber daya alam, karakteristik sarana-prasarana, pusat-pusat keramaian, lokasi bisnis dan segala asesoris kota metropolitan.
Kita tidak ingin memberikan informasi setengah-setengah kepada investor. Kita perlu meyakinkan mereka bahwa apa yang terpapar di peta adalah juga fakta saat mereka menyambangi pelosok Makassar, yang mengikrarkan diri sebagai "kota dunia", juga wilayah-wilayah penting di sekitarnya.
Kepuasan Publik
Tidak bisa tidak, Kota Makassar membutuhkan peta tematik yang aktual dan harus selalu diperbaharui. Pemerintah kota tidak boleh lalai memperhatikan aspek satu ini, sebab data dan informasi aktual sangat penting bagi pembangunan daerah.
Saat ini memang banyak program atau peta yang ditawarkan namun bagaimana pun peta itu harus divalidasi alias dicek ulang. Inilah gunanya pembaharuan.
Lebih jauh, semakin kreatif pemerintah setempat atau organisasi penyedia menyediakan fitur, legenda dan titik-titik vital kota seperti lokasi bisnis, wisata, pendidikan dan jasa perdagangan lainnya semakin bermanfaat peta itu.
Aplikasi Google Maps yang banyak dirujuk para pemanfaat dirasakan cukup membantu penyajian informasi saat itu walaupun dengan tempo yang cukup lama membuka dan membesarkan foto-foto udara karena tergantung dukungan sinyal yang tidak statis serta beberapa kebutuhan detail pada aplikasi tersebut masih dirasakan kurang seperti: koordinat, menghitung jarak serta jarak tempuh, cuaca, elevasi, kedalaman, pemindai lokasi tertentu seperti hotel, restoran, sarana ibadah, sekolah, rumah sakit dan sebagainya yang justru detil tersebut sangat dibutuhkan informasi oleh kolega dan orang asing tersebut tentang Kota Makassar.
Banyak wisatawan luar negeri, membutuhkan gambaran aksesibilitas lokasi wisatawan yang dituju kaitannya dengan masalah keamanan dan keterjangkauan. Saat ini kita belum punya peta detil lokasi wisata semisal pulau-pulau di sekitar Makassar. Hal inilah yang kerap menimbulkan keraguan. Belum ada program khusus peta tematik yang mudah diakses dan tersedia.
Menjawab kebutuhan informasi yang dimaksud, tentu saja yang dibutuhkan adalah peta kedudukan dan rupa jalan Kota Makassar yang terbaru dan diakses secara akurat melalui sarana GPS (Global Positioning System) di mana perangkat ini biasanya ditemukan pada perangkat GPS. Perangkat ini juga biasanya terbenam di beberapa jenis tertentu smart phone dan di kendaraan mobil masa kini.
Berbeda dengan lima kota besar di Indonesia yang senantiasa memperbaharui peta satelit seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Bali. Hal yang didapatkan ketika mengakses peta satelit Kota Makassar hanyalah ruas-ruas jalan tertentu yang justru menginformasikan betapa kecilnya Kota Makassar di sebuah layar. Tentu saja hal ini sangat disayangkan, mengingat kebutuhan akan informasi sebuah kota bagibeberapa calon pengunjung sangat penting untuk berbagai kepentingan.
Mengapa Penting?
Di era informasi yang serba cepat seperti sekarang ini, Kota Makassar seharusnya tidak tertinggal dengan kota besar lainnya. Karena jika informasi tersebut dirasakan masih kurang, bahkan nyaris tidak utuh. Kemungkinan besar calon pengunjung atau bahkan calon investor tersebut mengurungkan niatnya dan akhirnya beralih ke kota-kota yang mampu menjawab informasi yang mereka butuhkan.
Diyakini untuk beberapa pandangan mungkin tidak melihat hal subtantif dari kebutuhan akan informasi petaonline yang kekinian bagi Kota Makassar, namun jika diterjemahkan lebih jauh lagi kesempurnaan informasi yang dimaksud akan memberikan kontribusi positif bagi perjalanan Kota Makassar di masa datang.
Sebagai kota yang sedang menuju ke kota dunia, tentu saja informasi tentang kota ini diharapkan dapat mendunia. Setidaknya hal itu memberikan data dan panduan awal dalam menentukan langkah-lagkah perencanaan jika berniat berinvestasi, berwisata, atau sekadar berkunjung ke Makassar.
Peta penting sebab Makassar telah masuk sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Excebithion). Kota Makassar kerap didatangi pengunjung, baik dalam negeri maupun luar negeri yang secara individu atau berkelompok memerlukan panduan peta guna menjelajahi kota selama bermukim di Kota Makassar.
Yang kita pahami bahwa, identitas sebagai kota dunia senantiasa didekatkan dengan informasi kekinian dan sangat luas, itu dari funsgi informatif. Dan yang paling mendasar adalah kota dunia dicirikan sebuah kota yang dianggap menjadi titik penting dalam rintisan sistim ekonomi global.
Di sini, Kota Makassar memiliki potensi tersebut dalam kedudukannya sebagai kota "hub" di wilayah Indonesia bagian timur dan geografis strategis di Asia Tenggara.
Banyak contoh beberapa kategori kota dunia yang sudah eksis selama ini, beberapa kategori tersebut adalah: ekonomi, non-ekonomi, budaya, politik, sosial, kontribusi besar atau kecil dan sebagainya, dan nama-nama kota tersebut telah diketahui oleh para pembaca. Peta terbaru Kota Makassar berdasarkan satelit akan memberikan kemudahan bagi warga kota khususnya pendatang untuk selektif memilih jalur berkendara.
Dengan satelit warga akan mudah mendeteksi lokasi-lokasi yang rawan macet. Dengan satelit warga atau para pemangku kepentingan akan dapat memprioritaskan urusannya berdasarkan kecenderungan perubahan kota, kemacetan dan situasi terbaru.
Bukankah pelayanan yang efektif dan efisien adalah salah satu ciri kota modern?
*) Anggota DPRD Provinsi Sulsel
0 comments:
Posting Komentar